Bagi Jofiers yang senang dengan berbelanja pakaian, bisa berkunjung ke beberapa tempat destinasi yang menjual pakaian thrifting atau biasa dikenal dengan sebutan monza.
Sebutan monza berasal dari masyarakat karena singkatan dari Mongonsidi Plaza, sebuah tempat di Kota Tanjung Balai Sumatera Utara yang menjadi pelopor penjualan bekas impor. Meski tempat tersebut sudah lama tutup, namun penjualan pakaian bekas di Kota Medan semakin berkembang.
Kira-kira dimana saja tempat thrifting di Medan? Yuk, lihat disini!
Pajak Sambu
Tempat belanja ini merupakan pasar setara mall kaki lima yang paling diminati untuk destinasi belanja barang bekas atau biasa disebut monza atau rombengan. Eits… Tapi jangan salah dulu, harga hingga merk yang dijual juga berkualitas dan boleh diacungi jempol.
Oiya, Pajak Sambu ini juga memiliki sejarah, loh! Kata pedagang yang berjualan disana, pasar ini sudah menghiasi Kota Medan sejak tahun 90-an yang mana pada masa itu semua serba mahal. Seperti motif dagang, kebutuhan barang murah memang mendesak pada waktu itu. Bahkan orang dari luar kota pun ikut belanja monja di Pajak Sambu.
Dan semakin hari, pasar ini semakin berkembang pesat dan mulai menjual perlengkapan lainnya seperti tas, sepatu berbagai model, hingga perlengkapan camping.
Walau dinamakan thrifting, tidak semua harga barangnya murah. Ada yang mahal, seperti misalnya barang yang digantung, Sementara barang yang terlihat biasa-biasa aja diletakkan di lantai atau tidak digantung. Nah, disaat itulah tawar-menawar soal harga terjadi.
Untuk berburu thrifting, ada baiknya kamu datang pagi-pagi sekitar jam 09.00 - 10.00, disaat itulah kamu berkesempatan melihat barang-barang yang baru akan dijual. Atau jika ingin merasakan sensasi berebut, bisa datang sewaktu sore hari.
Pajak Melati (Pamela)
Pajak Melati atau Pamela ini merupakan bagian dari pusat perbelanjaan thrifting di Kota Medan. Atau sebutan kerennya sebagai Distro PM (Pajak Melati) dan serta Butik PM (Pajak Melati).
Pusat penjualan pakaian bekas terbesar di Medan ini juga memiliki sejarah, loh! Awalnya Pajak Melati berdiri dari sebidang sawah dan pemilik tanahnya asli orang Medan. Namun, sekarang ini sudah banyak yang menjadi pemilik dari tempat ini.
Bisa dikatakan hampir seluruh pakaian thrifting yang dijual disini bermerek dan berkelas. Bagi Jofiers yang ingin berburu pakaian kualitas import bisa kunjungi Pajak Melati ini. Namun, kamu juga tidak perlu takut karena tidak kedapatan barang-barang bagus. Sebab Pajak Melati memiliki hari pekan, yaitu Selasa, Jumat dan Minggu. Diluar hari itu, mereka juga tetap membuka dagangannya. Pajak Melati ini menjual beberapa jenis dagangan mulai dari pakaian dewasa laki-laki dan perempuan, pakaian anak-anak, gorden, sepatu dan sebagainya. Harga yang diberi juga bervariasi, mulai dari harga 10 ribu, 50 ribu bahkan sampai ratusan ribu.
Satu hal yang perlu diketahui, asyiknya berbelanja thrifting ini adalah para pembeli harus jeli dan teliti memilih baju mana yang layak dan cocok. Jangan sampai menyesal setelah bertransaksi.
Tidak hanya di area Pajak Melati saja, kini thrifting telah merambah di pinggir-pinggir jalan besar terutama yang menjual sepatu hingga pakaian lainnya.
Selain menjual kain atau pakaian, Pajak Melati juga menjual sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, kelontong dan dagangan harian lainnya yang hampir dibuka setiap hari.
Setelah berbelanja thrifting, kamu juga perlu mencuci pakaian tersebut dengan benar. Karena jika tidak hati-hati, bisa jadi pakaian thrifting kamu menjadi tempat penularan infeksi penyakit. Ketahui cara mencuci pakaian thrifting sampai bersih!
1. Rendam Baju Bekas
Pada proses ini, kamu perlu segera merendam pakaian bekas dengan air panas. Hal ini dilakukan agar pakaian terbebas dari bakteri dan kuman yang menempel di pakaian. Cukup rendam dengan air panas selama 10 hingga 15 menit atau sampai air berubah warna tergantung dari kotoran yang ada di pakaian thrifting. Sesudah itu kamu bisa melanjutkan proses pencucian seperti biasa.
2. Gunakan Cairan Antiseptik
Selain merendam dengan air panas, ada baiknya kamu juga merendam pakaian thrifting dengan cairan antiseptik. Sebab menggunakan cairan antiseptik dapat lebih bersih dan membunuh kuman yang tersisa setelah direndam dengan air panas.
3. Cuci Pakaian Thrifting dengan Tangan
Mencuci pakaian bekas dengan menggunakan tangan juga akan lebih efektif untuk memastikan segala noda dan kotoran tidak lagi menempel. Selain itu, biasanya label petunjuk pencucian pada pakaian thrifting sudah tidak ada. Maka akan lebih mudah jika kamu mencucinya secara manual tanpa takut pakaian rusak jika dicuci dengan mesin cuci.
4. Rendam dengan Detergen, Pewangi, dan Pelembut Pakaian
Pastikan kamu merendam pakaian thrifting dengan menggunakan detergen atau bersamaan dengan pelembut pakaian. Setelah itu, kamu bisa merendamnya dengan pewangi. Proses ini dilakukan agar pakaian thrifting yang kamu beli bisa kembali wangi dan tidak apek.
5. Jemur di bawah Sinar Matahari
Setelah selesai dengan proses mencuci, jemur pakaian thrifting kamu di bawah paparan sinar matahari secara langsung. Hal ini berguna karena dapat membantu pakaian thrifting kamu bebas dari kuman dan bakteri yang tersisa. Jangan lupa jemur hingga benar-benar kering, ya!
6. Setrika
Terakhir, pastikan juga untuk menyetrika pakaian thrifting kamu. Jika terkena suhu yang panas, kuman dan bakteri pastinya akan ikut mati karena terkena panas dari setrika. Untuk suhu setrika, bisa kamu sesuaikan dengan bahan dan ketahanan dari pakaian kamu.
Nah, itulah beberapa tempat thrifting di Medan sekaligus tips untuk membersihkan pakaian thrifting untuk Jofiers. Apa kamu sudah siap untuk berburu thrifting? Ayo! Semoga membantu. Terima kasih.
Kommentarer