Siapa yang tidak ingin memiliki rumah? Apalagi kita sebagai anak milenial, tentu ingin memiliki rumah di usia muda. Namun karena adanya beberapa alasan, seperti harga tanah setiap tahun mengalami kenaikan, kenaikan harga tanah dan rumah bisa berkali-kali lipat dari gaji, hingga lahan perumahaan yang semakin hari menipis karena tingginya permintaan.
Hal tersebut bisa diatasi dan dilakukan dengan berbagai persiapan. Dengan beberapa faktor dan tips yang perlu diperhatikan. Apa saja, ya, Jofiers? Yuk, kita lihat disini!
Tentukan Budget Rumah yang Ingin Dibeli
Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku pada saat kita membeli rumah, tapi juga saat membeli berbagai barang kebutuhan lainnya. Namun, saat membeli rumah, faktor budget akan sangat penting. Sebab, harga rumah juga tidak murah.
Tentukan target yang masuk akal dan sesuai dengan penghasilan kamu saat ini dan kemungkinan tingkat penghasilan kamu untuk beberapa tahun ke depan. Setelah itu, kamu bisa survei lokasi mana yang kira-kira masuk ke budget tersebut. Agar meringankan, kamu bisa cari lokasi yang menawarkan harga rumah terjangkau.
Menabung Untuk Uang Muka
Kesulitan utama anak milenial dalam membeli rumah adalah tidak mempunyai dana untuk membayar uang muka yang menjadi prasyarat KPR atau Kredit Pemilikan Rumah. Maka dari itu, mau tidak mau, kamu harus mengumpulkan uang muka jika ingin punya rumah. Hmm, gimana caranya, ya, Jofiers?
Langkah awalnya kamu perlu menabung dari penghasilan yang didapatkan. Namun, tidak jarang anak milenial tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik. Dan hasilnya, sulit mengumpulkan uang muka. Nah, cara paling efektifnya agar Jofiers bisa membeli rumah di usia muda adalah dengan menetapkan jumlah tabungan yang akan disimpan setiap bulannya. Kamu bisa mengumpulkan sedikit atau minimal sebesar 30% dari penghasilan bulanan kamu.
Kemudian, kamu bisa pisahkan uang tersebut pada rekening khusus dan selalu mengutamakan menabung setiap gaji baru diterima. Jangan menunda sampai akhir bulan, ya!
Mencari Penghasilan Tambahan
Solusi satu ini bisa dilakukan bagi kamu yang memiliki pekerjaan utama dengan penghasilan pas-pasan. Tentu tidak mudah untuk mengumpulkan uang muka rumah jika hanya mengandalkan gaji utama yang jumlahnya hanya bisa menutupi kebutuhan pokok.
Cari pekerjaan sampingan yang bisa kamu lakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama kamu. Ditambah perkembangan teknologi yang saat ini semakin canggih dan memungkinkan kamu untuk dapat mengakses pekerjaan secara online dan memperoleh penghasilan tambahan sesuai dengan keahlian. Contoh pilihan pekerjaan yang bisa dilakukan adalah menjadi freelancer.
Mulai Berinvestasi
Daripada uang kamu hanya tersimpan dan mengendap di tabungan dalam jangka waktu yang lama, bukanlah sebuah pilihan yang bijak untuk dilakukan. Mulailah mencoba untuk mengelolah tabungan kamu dengan hal yang bermanfaat, seperti berinvestasi. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk beli rumah di usia muda.
Pada tahap awal bisa dimulai dengan ikut menanam modal di usaha yang dikelola teman atau keluarga. Selain itu, kamu juga bisa menginvestasikan uang dalam bentuk investasi yang lebih aman, seperti emas, deposito, obligasi, dan reksa dana.
Menghemat Biaya Hidup
Untuk bisa mengumpulkan dana uang muka sebagai pembelian rumah, tentu pengelolaan keuangan harus dijalankan dengan baik salah satunya menghemat biaya hidup. Pengeluaran adalah salah satu hal yang paling mudah ditekan yaitu dengan mengurangi makan di restoran atau kafe. Kamu bisa memilih untuk memasak di rumah, dan jangan lupa untuk hati-hati memilih bahan makanan.
Jangan membeli sesuatu yang mendadak di luar batas pengeluaran bulanan. Jangan lupa catat pengeluaran dan evaluasi secara berkala agar mencapai target yang telah kamu tentukan. Jika sudah menerapkan langkah ini, kamu harus menargetkan waktu juga untuk mengumpulkan uang muka.
Bila rata-rata sehari kamu menabung Rp 30 ribu, maka dalam 10 tahun akan terkumpul sekitar Rp 137 juta Nah, uang muka yang biasa digunakan untuk uang muka membeli rumah. Kemudian sisa pembayarannya, bisa melunasi dengan mencicil dari gaji.
Fokus!
Tidak cukup hanya sekedar menabung saja, tapi kamu juga harus fokus menabung untuk membeli rumah. Tahan godaan untuk nongkrong atau berbelanja dalam jumlah berlebih agar pengeluaran tetap stabil, sehingga uang yang sudah ditentukan sesuai budget tidak melebihi anggaran.
Jika kamu sedang tergoda, bisa bayangkan rumah idaman yang kamu impikan. Sehingga kamu akan kembali fokus untuk mencapai tujuan. Hadapi godaan dengan tegas agar tidak mudah terbawa arus.
Bayarkan Uang Muka
Setelah menemukan tipe rumah idaman dan uang muka sudah berhasil terkumpul, segera bayarkan DP agar uangnya tidak terpakai untuk kebutuhan di luar dugaan. Sehingga pemakaiannya benar-benar difokuskan untuk rumah.
Pembayaran uang muka lebih dulu juga menghindari harga rumah yang semakin tinggi. Karena setiap tahunnya, harga rumah akan mengalami kenaikan sekitar 2 persen hingga 5 persen.
Semakin tinggi tipe dan mahal harganya rumah, maka semakin tinggi pula persentase kenaikan harganya setiap tahun.
Waspada
Keinginan kamu memiliki rumah memang sangat besar, namun jangan sampai tidak waspada, ya! Apalagi penipuan properti bagi anak milenial kerap sering terjadi. Maka dari itu tetap waspada dan berpikir jernih saat kamu mengunjungi properti yang ingin dibeli.
Riset sebanyak mungkin karena dana yang kamu siapkan tidak mudah, akan sangat menyedihkan kalau kamu tertipu. Biasanya, pengembang yang sudah punya nama akan lebih terjamin secara kualitas bangunan dan ketepatan pembangunan.
Ditambah lagi, saat ini kamu bisa merisetnya dengan mudah melalui internet tanpa datang ke lokasi. Selain itu, pastikan juga kamu menyimpan setiap bukti pembayaran termasuk juga menyiapkan materai untuk setiap dana yang kamu keluarkan. Sebab, hal ini bisa menjadi bukti-bukti penting di kemudian hari jika terjadi hal yang tidak berkenan.
Nah, itulah beberapa tips bagi anak milenial yang ingin memiliki rumah di usia muda. Gimana, sudah siap memiliki rumah baru sendiri? Semoga membantu. Terima kasih.
Comentarios